Saat matahri sudah mulai berlabuh disisi barat dan memancarkan mega yang memerah... seluruh satwa belantara hutan mulai merayap keluar mencari mangsa untuk santapan mereka malam itu, tapi ada beberapa satwa yang tengah mengawasi wilayah kekuasaan mereka juga sambil sesekali mengibas ngibas wajah mereka yang didatangi serangga. Begitu pula dengan anak elang yang sedang asik bercengkrama dengan ibu dan saudara saudaranya.... ia bertanya pada pohon.. " Kemana ibumu puspa? aku perhatikan sepertinya kamu selalu saja diam ditempat dan tidak pernah pergi kemana mana... apakah kamu tidak punya ibu atau saudara puspa?" tanya si Elang jawa kecil pada pohon tempat sarang mereka bertengger. " Ibuku adalah tanah dan ayah ku adalah langit yang membentang luas sedangkan pengasuhku adalah air yang Tuhan turunkan dari langit dan kalianlah sahabat sahabatku...Elang Kecil" .... Si Elang terdiam...
Dalam putaran waktu yang cukup lama mereka bersahabat, bercengkrama dan saling bercerita tentang apapun yang mereka alami sepanjang hari yang dilalui, persahabatan itu begitu kental dan saling mengisi satu dan yang lainnya. Hingga akhirnya suatu pagi gemuruh suara yang bersumber dari bawah pohon memecah keheningan hutan tempat tinggal mereka, satu persatu sahabat siElang dan Puspa terjerembab kedasar tanah Kreeeeeeek Bumbb!!! Dan akhirnya si Puspa sahabat Elang Kecilpun dapat giliran tumbang..sekuat tenaga si Elang mempertahankan, para penebang dikejar, di cakar di lawan tak henti... hingga akhirnya si Puspa pun terjatuh ke tanah... tidak cukup sampai disini, para penebangpun memburu si Elang hingga akhirnya sebuah timah panas mengenai dadanya dan iapun terjatuh disamping sahabatnya...Puspa.
MEREKA YANG DIBURU DAN HAMPIR PUNAH |